Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Abdan berkata, Telah mengabarkan kepada kami Abu
Hamzah dari Al A'masy dari Jami' bin Syidad dari Shafwan bin Muhriz dari 'Imrân
bin Hushain berkata, "Pernah aku di sisi Nabi Shallallâhu 'alaihi wa sallam.
Tiba-tiba ada sekelompok kaum dari bani Tamim mendatanginya dan berkata, 'Terimalah
berita gembira wahai bani Tamim! Mereka menjawab, 'Engkau telah memberi kami
kabar gembira, maka berikanlah! Lantas beberapa orang penduduk Yaman datang dan
beliau katakan: 'Terimalah kabar gembira wahai penduduk Yaman, sebab bani Tamim
belum menerimanya! ' Mereka jawab, 'kami menerimanya, kami datang untuk belajar
agama dan bertanya kepadamu awal-awal kejadian alam ini! Nabi menjawab: 'Allâh
telah ada dan tidak ada sesuatu pun terjadi sebelum-Nya, ‘Arsy-Nya berada di
atas air, kemudian Allâh mencipta langit dan bumi dan Allâh menetapkan segala
sesuatu dalam Al-Qur’ân'. Lantas seorang laki-laki mendatangiku dan berujar 'Wahai
Imrân, carilah untamu, sebab untamu pergi! Aku bergegas mencarinya, tidak
tahunya fatamorgana (padang pasir) menghilangkan pandangannya. Demi Allâh,
sungguh aku mengimpikan sekiranya untaku biarlah hilang sedang aku tidak usah
berdiri."
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullâh telah menceritakan kepada kami
Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Hammam telah menceritakan
kepada kami Abu Hurairah dari Nabi Shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tangan
kanan Allâh selalu penuh dan sama sekali tidak pernah kurang karena berderma (infak),
Dia sangat dermawan baik malam maupun siang, tidakkah kalian tahu apa yang telah
diinfakan-Nya semenjak Ia mencipta langit dan bumi dan itu semua tidak
mengurangi apa yang berada di tangan kanan-Nya? Dan ‘Arsy-Nya berada diatas air,
dan ditangan-Nya yang lain urusan menjulurkan atau menahan, karenanya Dia
meninggikan atau merendahkan."
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Ahmad telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Abu Bakar Al Muqaddami telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari
Tsabit dari Anas berkata, "Zaid bin Haritsah datang melaporkan keluh kesahnya,
lantas Nabi Shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda: "Bertakwalah engkau kepada
Allâh, dan tahanlah isterimu." Anas berkata, "Kalaulah Rasűlullâh sudah
merahasiakan sesuatu, beliau sungguh merahasiakannya." Ketika itu Zainab binti
Jahsyin membanggakan diri kepada isteri-isteri beliau lainnya seraya berkata,
'Kalian dikawinkan oleh keluarga kalian, sebaliknya aku dikawinkan sendiri oleh
Allâh Ta’ala dari atas langit berlapis tujuh.' Dan masih dari Tsabit mengenai
ayat: '(Dan kamu merahasiakan urusanmu yang Allâh membeberkannya, dan kamu takut
kepada manusia) ' (QS Al-Ahzab [33] : 37), ayat ini diturunkan tentang
percekcokan rumah tangga Zainab dan Zaid bin Haritsah."
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Khallad bin Yahya telah menceritakan kepada kami
‘Îsâ bin Tahman berkata, aku mendengar Anas bin Malik radliyallâhu 'anhu
mengatakan, "Ayat hijab diturunkan tentang Zainab binti Jahsyin, yang ketika itu
beliau Shallallâhu 'alaihi wa sallam memberinya makan berupa roti dan daging,
dan Zainab membanggakan diri kepada isteri-isteri Nabi Shallallâhu 'alaihi wa
sallam lainnya dengan berkata, 'Allâh lah yang menikahkanku di langit.'
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib
telah menceritakan kepada kami Abuz zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah dari
Nabi Shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketika Allâh menetapkan penciptaan,
Dia tulis di sisi-Nya di atas ‘Arsy-Nya 'Rahmat--Ku lebih mendominasi kemurkaan-Ku'."
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Ibrâhîm bin Al Mundzir telah menceritakan
kepadaku Muhammad bin Fulaih berkata, telah menceritakan kepadaku Ayahku telah
menceritakan kepadaku Hilal dari 'Atha bin Yasar dari Abu Hurairah dari Nabi
Shallallâhu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Barangsiapa beriman kepada
Allâh dan rasul-Nya, mendirikan shalat, dan berpuasa pada bulan Ramadlan, maka
Allâh berkewajiban memasukkannya kedalam surga, baik ia berhijrah fi sabilillah
atau duduk di tempat tinggalnya tempat ia dilahirkannya." Para sahabat berkata,
"Wahai Rasűlullâh, tidak sebaiknyakah kami mengabarkan orang-orang tentang hal
ini?" Nabi malahan menjawab: "Dalam surga terdapat seratus derajat yang Allâh
persiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya, yang jarak antara setiap dua
tingkatan bagaikan antara langit dan bumi, maka jika kalian meminta Allâh,
mintalah surga firdaus, sebab firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling
tinggi, di atasnya ada singgasana Arrahman, dan daripadanya sungai surga
memancar."
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ja'far telah menceritakan kepada kami
Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrâhîm yaitu At Taimi dari Ayahnya dari Abu
Dzar berkata, "Aku masuk masjid sedang Rasűlullâh Shallallâhu 'alaihi wa sallam
duduk. Ketika matahari terbenam, beliau bertanya: 'Wahai Abu Dzar, tahukah
engkau ke manakah matahari ini pergi?" Aku menjawab, 'Allâh dan rasul-Nya lah
yang lebih tahu! ' Nabi menjawab: "Sesungguhnya matahari ini pergi meminta ijin
untuk sujud sehingga diijinkan, seolah-olah dikatakan kepada 'Kembalilah engkau
dari tempat engkau datang', maka ia muncul di sebelah baratnya, " kemudian
beliau membaca: '(Itulah tempat tinggalnya) ', menurut bacaan Abdullâh."
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Műsâ dari Ibrâhîm telah menceritakan kepada kami
Ibn Syihab dari 'Ubaid bin Sibaq bahwa Zaid bin Tsabit, sedang Al Laits berkata,
telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Khalid dari Ibn Syihab dari Ibn
Sibaq Zaid bin Tsabit menceritakannya dengan berkata, "Abu Bakar mengutus
seseorang kepadaku dan Abu Khuzaimah Al Anshari, sehingga aku telusuri Al-Qur’ân
dan hingga aku temukan akhir surat At Taubah, yang aku tidak menemukannya dengan
seorang pun selain bersamanya, yaitu ayat: '(Telah datang kepada kalian seorang
rasul dari kalian sendiri) ' (QS At-Taubah [9] : 128), hingga penghabisan surat
al Bara'ah (surat At-Taubah [9])." Telah menceritakan kepada kami Yahya bin
Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yunus dengan hadis ini, dan
beliau berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah
menceritakan kepada kami Al Laits dari Yunus dengan hadis ini, dan ia
menyebutkan, 'Bersama Abu Khuzaimah Al anshari."
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Mu'alla bin Asad telah menceritakan kepada kami
Wuhaib dari Sa'id dari Qatadah dari Abul 'Aliyah dari Ibn Abbas radliyallâhu 'anhumâ
berkata, "Jika susah, Nabi Shallallâhu 'alaihi wa sallam memanjatkan doa: 'LÂ
ILÂHA ILLALLÂHUL 'ALÎMUL HALÎM, LÂ ILÂHA ILLALLÂH RABBUL ’ARSYIL 'AZHÎMI LÂ
ILÂHA ILLALLÂH RABBUS SAMÂWÂTI WARABBUL ARDLI RABBUL 'ASYIL KARÎMI (Tiada
sesembahan yang hak selain Allâh Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, tiada
sesembahan yang hak selain Allâh, Tuhan pemelihara ‘Arsy Yang Maha Agung, tiada
sesembahan yang hak selain Allâh Yang memelihara langit dan bumi, Tuhan
pemelihara ‘Arsy yang mulia) '."
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami
Sufyan dari 'Amru bin Yahya dari Ayahnya dari Abu Sa'id Al Khudzri dari Nabi
Shallallâhu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Pada hari kiamat semua manusia
pingsan, tak tahunya saya dan Műsâ berpegangan dengan salah satu penyangga ‘Arsy."
Sedang Al Majisyun berkata dari Abdullâh bin Fadan lain-lain dari Abu Salamah
dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallâhu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Dan
aku menjadi manusia yang pertama-tama dibangkitkan, tak tahunya Műsâ sudah
menyangga ‘Arsy."