Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Abu 'Ashim telah menceritakan kepada kami
Zakariya bin Ishaq dari Yahya bin Muhammad bin Abdullâh bin Shaifi dari Abu
Ma'bad dari Ibn Abbas radliyallâhu 'anhuma, bahwa Nabi shallallâhu 'alaihi
wasallam pernah mengutus Mu'adz ke negeri Yaman."
Artinya:
Telah menceritakan kepadaku Abdullâh bin Abu Al Aswad telah menceritakan kepada
kami Al Fadll bin Al 'Ala telah menceritakan kepada kami Ismail bin Umayyah dari
Yahya bin Muhmmad bin Abdullâh bin Shaifi ia mendengar Abu Ma'bad mantan budak
Ibn Abbas, berkata, aku mendengar Ibn Abbas berkata, "Dikala Nabi shallallâhu 'alaihi
wasallam mengutus Mu'adz ke negeri Yaman, Nabi berpesan: "Wahai Mu'adz, engkau
mendatangi kaum ahli kitab, maka jadikanlah materi dakwah pertama-tama yang
engkau sampaikan adalah agar mereka men-Tauhid-kan Allâh ta'ala. Jika mereka
telah sadar terhadap hal ini, beritahulah mereka bahwa Allâh mewajibkan lima
shalat kepada mereka dalam sehari semalam. Jika mereka telah shalat, beritahulah
mereka bahwa Allâh mewajibkan zakat harta mereka, yang diambil dari yang kaya,
dan diberikan kepada yang miskin, dan jika mereka telah mengikrarkan yang
demikian, ambilah harta mereka dan jagalah harta mereka yang kesemuanya harus
dijaga kehormatannya."
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Hushain dan Al
Asy'ats bin Sulaim keduanya mendengar Al Aswad bin Hilal dari Mu'adz bin Jabal
berkata, "Nabi shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Mu'adz, tahukah
kamu hak Allâh atas hamba?" "Allâh dan rasul-Nya yang lebih tahu, " Jawab Mu'adz.
Nabi bersabda lagi: "Yaitu agar mereka beribadah kepada-Nya dengan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Tahukah engkau apa hak mereka atas Allâh?"
tanya Nabi selanjutnya."Allâh dan Rasul-Nya yang lebih lebih tahu." Jawab Mu'adz.
Nabi bersabda: "Yaitu agar Dia tidak menyiksa mereka."
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepadaku Malik dari
Abdurrahman bin Abdullâh bin Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah dari Ayahnya dari
Abu Sa'id Al Khudzri, bahwa ada seorang laki-laki mendengar seseorang yang
membaca QUL HUWALLÂHU AHAD (QS Surat Al-Ikhlâsh), ia mengulang-ulanginya. Pagi
harinya, ia menemui Nabi shallallâhu 'alaihi wasallam dan mengutarakan kisahnya
yang seolah-olah si laki-laki tadi menganggap terlalu remeh (sedikit) bacaannya.
Spontan Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh surat tadi
menyamai sepertiga Al-Qur’ân." Dan Ismail bin Ja'far menambahkan dari Malik dari
Abdurrahman dari Ayahnya dari Abu Sa'id telah mengabariku saudaraku Qatadah bin
Nu'man dari Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam."
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih telah menceritakan kepada kami
Ibn Wahb telah menceritakan kepada kami Amru dari Ibnu Abu Hilal bahwa Abu Rijal
Muhammad bin Abdurrahman menceritakan kepadanya dari Ibunya Amrah binti
Abdurrahman yang dahulu dalam asuhan Aisyah isteri Nabi shallallâhu 'alaihi wa
sallam, dari 'Aisyah, bahwa Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam pernah mengutus
seorang laki-laki dalam sebuah eskpedisi militer, lantas laki-laki tersebut
membaca untuk sahabatnya dalam shalatnya dengan QUL HUWALLÂHU AHAD (Surat Al-Ikhlâsh)
dan menutupnya juga dengan surat itu. Di kala mereka pulang, mereka menceritakan
hal ini kepada Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam, lantas Nabi shallallâhu 'alaihi
wa sallam bersabda: 'Tolong tanyailah dia, mengapa dia berbuat sedemikian? '
Mereka pun menanyainya, dan sahabat tadi menjawab, 'Sebab surat itu adalah
menggambarkan sifat Arrahman, dan aku sedemikian menyukai membacanya.' Spontan
Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Beritahukanlah kepadanya bahwa
Allâh menyukainya."